"Hera, apa kau akan terus berada di sini?" tanya Black Pearl.
"Kenapa?" tanyaku kembali.
"Sejujurnya aku tidak marah padamu tapi hanya kesal karena kita sudah di atas gunung ini selama 3 hari!" rutuknya.
"Biarkan saja!" jawabku kesal.
Black Pearl selalu seperti itu, dia hanya memikirkan dirinya tanpa memikirkan diriku. Setidaknya selama kau di sini aku tidak kelaparan karena aku dapat menumbuhkan bibit buah persik yang aku ambil di sekitar sini.
Sudah tiga hari rupanya, aku tidak melakukan apa-apa di tempati ini. Apa sebaiknya kau pergi saja?
Srek!
Bunyi semak belukar.
Aku pun langsung merambatkan akar persik dan menarik sesuatu di dalamnya.
"Lepaskan aku! Dasar akar sialan!" teriak Safira saat aku angkat dalam keadaan terbalik.
"Apa yang kau lakukan? Hmm, aromamu sungguh tidak sedap!" tanyaku.
Dia hanya tersenyum aku melemparnya keluar dari gunung itu ke arah selatan.
"Kenapa kau tega...!" Suaranya menghilang seiring dirinya menjauh.