Pandangan kosong memenuhi kami.
"Jadi apa yang kita lakukan sekarang?" Kami hanya melihat benang-benang yang bergantungan di atas.
"Sepertinya memang tidak ada jalan keluar dari tempat ini, setiap sudutnya memiliki tempat yang tidak terbatas jangankan tembok, penghalang saja tidak ada di tempat ini!" keluh Molniya.
Tapi yang membuatku terheran-heran adalah setiap kita berjalan kita selalu melihat jaring tersebut dan aku sangat yakin ada sesuatu yang berbeda dari benang yang bergelantungan itu, setelah cukup lama kami berkeliling akhirnya sang ketua tersadar.
"Di mana aku?" Barulah dia melihatku dengan terkejut.
Aku pun tersenyum sembari menyapa, "Bagaimana keadaanmu? Apa kepalamu sudah baik-baik saja?"
"Sepertinya," jawabnya pelan.
Kemudian aku pun menyeret kepalanya kembali sembari berkata, "Bawa kami keluar dari sini! Jika tidak kalian akan mati bersama kami!" ancamku padanya.