Pagi pun tiba aku dengan cepat berlari ke arah kamar sebelah. "Molniya! Bangun! cepat-cepat! aku sudah menunggumu cukup lama!"
Tiba-tiba pintu terbuka, dengan wajah yang garang sembari rambut yang belum tertata dia mengerang "Apa yang kau lakukan pagi-pagi buta seperti ini?"
Aku pun bergaya sok cantik dan berkata "Bukankah kita akan berlatih cambuk hari ini?"
"Nona, ini terlalu pagi! kau tidak akan bisa melihat apa pun! dalam kegelapan ini bagaimana kau melakukan latihan ini?"
"Aku memiliki mata mutiara hitam itu bukan halangan bagiku!" tukasku.
Kemudian dia berpikir sejenak dengan wajah malasnya dia berkata, "Baiklah, tunggu aku di luar!"
Aku pun menunggunya di luar dengan bersabar. Saat membuka pintu dan aku duduk di salah satu batu tepat sebelum hutan di belakang ternyata Jeann sudah terbangun.
Dia datang dari arah mata air sembari membawa dua ember air bersih. "Apa yang kau lakukan di sini?"