Terkadang orang awam selalu mengajukan pertanyaan ke para model seperti, 'Apa perbedaan yang dimiliki antara model profesional dan model amatir?'
Seorang model profesional akan menjawab dengan, 'Kepekaan terhadap lensa.'
Sebagian besar model yang datang untuk pengambilan gambar di Chandelier Entertainment hari ini tidak begitu terkenal. Kim Min Ho adalah salah satu yang paling populer, dan dalam beberapa hal Jasmine Kim juga bisa masuk perhitungan.
Catwalk dan pengambilan gambar merupakan hal mendasar bagi seorang model. Walaupun mereka memiliki dasar-dasar itu, setiap orang menunjukkan temperamen, penampilan dan atmosfer yang berbeda.
Ketika Jasmine memulai sesi pemotretan, fotografer memperlakukannya seperti model kecil lainnya. Fotografer itu memotret tiga hingga enam gambar sebelum membiarkan Jasmine mengubah gaya, lalu menyuruhnya memperhatikan pencahayaan, melihat lensa, dan beberapa hal lainnya.
Begitu fotografer mengambil foto sebanyak sepuluh hingga dua puluh, dia yang awalnya pemarah itu perlahan menutup mulutnya dan membiarkan Jasmine Kim melakukan pose dengan bebas. Terkadang sang fotografer tidak bisa menahan diri untuk berteriak "Bagus!" atau "Menakjubkan!" saat foto yang indah berhasil diambil. Seiring waktu berjalan, ucapan-ucapan penuh pujian terlontar dari fotografer tersebut.
Ada tiga sekat pengambilan gambar di studio hari ini. Jadi, Jasmine diawasi oleh banyak orang. Awalnya, model lain dan beberapa anggota staf yang pertama kali melihatnya mengenakan pakaian seperti itu terkejut dan berkata dengan suara pelan, 'Apakah itu penampilan untuk tema masa muda? Tetapi kenapa auranya terlalu gelap, itu tidak cocok. Apa dia sedang dikerjai oleh model lain yang memiliki orang belakang?'
Kebanyakan orang beranggapan, semangat yang bersinar di tubuh seseorang bisa disebut muda, temperamen yang lembut dan sederhana disebut muda, serta penampilan cantik dan indah disebut muda. Tapi, apakah penampilan yang menunjukkan pemberontakan dan aura gelap ini bisa disebut muda?
Begitu Jasmine Kim muncul di depan lensa kamera, semua orang kaget melihat keunikan alami yang dimilikinya. Seperti sebuah sinar matahari yang iba-tiba muncul dalam kegelapan malam. Gadis itu memakai pakaian berwarna gelap dan menunjukkan sisi pemberontakan. Matanya menunjukkan sisi provokatif saat melihat ke kamera. Selain itu, ia juga memancarkan energi dan semangat tak terbatas dari seorang anak muda.
Beberapa kali Jasmine Kim sedikit mengangkat kepalanya untuk mengubah gaya. Lekuk bibirnya yang khas juga ditampilkan untuk menunjukkan sisi seksi di dalam dirinya, terkadang ia juga memilih pose menyamping untuk menunjukkan lekuk tubuhnya. Tapi satu hal yang paling dominan terlihat, yaitu sorot mata yang penuh kesombongan. Dengan latar belakang foto berwarna putih itu, gadis yang mengenakan pakaian hitam tampak lebih hidup dan bersemangat.
Bagi seorang supermodel, mereka bisa menunjukkan temperamen yang berbeda hanya dengan sedikit perubahan dalam ekspresi wajah mereka atau bahkan isyarat kedipan mata, saat ini penampilan Jasmine Kim seperti seorang ahli.
"Oke! Bagus! Itu menakjubkan!" puji sang fotografer.
Kehidupan Lily Hwang dahulu tidaklah mudah, sebagai orang Asia yang ingin berkarir di pasar fashion Eropa dan Amerika Serikat, perempuan itu harus menunjukkan ciri tersendiri. Dia mempelajari mengenai tubuhnya kurang lebih selama lima tahun, baik dari ujung kepala hingga ujung kaki, sehingga teknik yang digunakan untuk tubuh Jasmine Kim saat ini, Lily Hwang sudah saat menguasainya.
Fotografer meletakkan DSLR-nya dengan puas. Pria dewasa itu tidak lagi menunjukkan ekspresi meremehkan saat melihat Jasmine, yang merupakan model kecil. Bahkan saat ini, dia berseru dengan penuh semangat, "foto-foto yang diambil sangat indah! Itu benar-benar masa muda! Aku akan segera menyalin foto ke laptop, jadi kamu pergi dan ganti ke setelan pakaian berikutnya! Penampilan kamu saat ini sangat baik, lebih baik kita mempercepat pengambilan foto dengan pakaian berikutnya."
Banyak orang merasa ingin menangis mendengar ucapan fotografer itu dan memalingkan wajah mereka untuk menatap dengan intens.
Jasmine yang mendengarnya sedikit tercengang, lalu dia mengingatkan sang fotografer, "Senior Kim, hari ini setiap model yang hadir hanya memiliki satu setelan pakaian untuk pengambilan foto, jadi aku telah menyelesaikan bagianku."
Fotografer bernama Kim Jong Ki itu terkejut. Ia terdiam selama lima menit sebelum bergumam dengan kalimat, "Maaf, aku lupa. Hari ini bukan untuk pengambilan foto khusus."
Emosi dari seorang fotografer selalu terkait erat dengan foto yang berhasil mereka ambil. Jika foto-foto yang diambil menghasilkan suatu keindahan, mereka akan sangat bahagia. Jika menghasilkan foto yang buruk, fotografer akan sakit kepala dan meluapkan emosinya.
Selama hasil foto tidak berada pada tingkat yang mengerikan, fotografer akan terus memotret walaupun dengan kondisi studio yang diisi aura mencekam.
Pada awalnya Kim Jong Ki tertekan, dia sering menggumamkan kalimat, 'Ini sangat mengerikan!' atau 'Jenis gaya macam apa ini?', 'Siapa yang membiarkan kamu meletakan tangan di atas dada? Asal kamu tahu, dadamu begitu datar, apa yang ingin kamu tunjukkan?' bahkan ada seorang model setelah mendengar kalimat, 'Hei, jangan memberikan ekspresi menggoda! Apakah itu penampilan seorang anak muda? Atau kamu ingin memotret majalah dewasa?' langsung menangis di balik ruang ganti pakaian.
Kim Jong Ki merasakan tensi darahnya naik setelah menerima begitu banyak hasil foto yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dia tidak banyak bereaksi terhadap Jasmine awalnya. Seperti kata pepatah, celah menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan sesuatu yang lain.
Melihat Jasmine Kim, setiap gaya yang ditunjukkan sangat tepat dan indah. Ia bisa memanfaatkan pencahayaan, kamera dan latar belakang foto dengan baik. Kim Jong Ki bahkan berpikir bahwa pemotretan ini tidak lagi dikendalikan olehnya, itu benar-benar berubah menjadi dunia gadis muda itu.
Kim Jong Ki berpikir selama beberapa menit sebelum memutuskan, "Jasmine, kamu sangat berbakat. Jika kamu mau, aku bisa menulis namamu untuk ikut serta dalam pemotretanku selanjutnya. Maaf aku lupa bilang, aku mendapat undangan dari majalah untuk melakukan serangkaian foto grup, dengan beberapa model lain. Modelnya terdiri dua pria dan dua perempuan, untuk dua model pria telah dipilih, yang satu adalah Daren Lee dan yang lainnya Hwang Hyunbin. Aku pikir kamu sangat bagus menjadi partner perempuan salah satu dari mereka."
Para model yang hadir di studio mendengar ucapan Kim Jong Ki langsung menarik nafas dengan kencang. Tidak lupa mereka menatap Jasmine Kim dengan tatapan iri.
Staf dan model yang hadir tidak tahu nama majalah yang dimaksud oleh Kim Jong Ki. Tapi ini Daren Lee dan Hwang Hyunbin! Mereka berdua adalah bintang baru di industri mode Korea Selatan dalam satu setengah tahun terakhir. Daren Lee memiliki perawakan tinggi dan tampan, sementara Hwang Hyunbin memiliki ekspresi acuh tak acuh dan wajah flower boy. Dengan fitur unik mereka, keduanya terpilih sebagai pendatang baru super tahun ini.
Sebuah majalah yang bisa membawa kedua model itu, jelas bukan majalah biasa! Kemungkinan besar tingkat pertama di Korea Selatan.
Tingkat pertama di Korea Selatan sama dengan majalah tingkat ketiga global!! Bahkan jika itu adalah pengambilan foto dengan jumlah empat orang, masih merupakan kehormatan besar!
Tidak mengherankan Kim Jong Ki bisa mendapatkan undangan tersebut, karena ia adalah yang paling terkenal dari tiga fotografer yang diundang Chandelier Entertainment. Tapi, dia mengambil inisiatif untuk memberikan kesempatan tersebut pada model kecil seperti Jasmine Kim.
Pujian, rasa iri dan cemburu memenuhi mata mereka yang menatap Jasmine.
Apa yang Jasmine pikirkan saat ini?
Dia sedang berpikir, 'Siapa itu Daren Lee dan Hwang Hyunbin?'
Melihat reaksi banyak orang membuat Jasmine tahu bahwa keduanya model terkenal. Namun, kurangnya pengetahuan tidak dapat disalahkan kepadanya. Karena kenangan yang dimiliki oleh Jasmine Kim terdahulu hanya fokus pada Lee Hyeob, dan dua model pria itu adalah model yang baru muncul dalam satu setengah tahun terakhir.
'Mereka harus sangat baik untuk meninggalkan kesan pada diriku,' ujar Jasmine percaya diri di dalam hati.
**
Setelah terdiam beberapa saat, Jasmine hendak membuka mulutnya, tetapi terdengar suara sinis dari belakang tubuhnya, "Senior Kim, bukankah kamu terlalu gegabah? Memberikan sebuah undangan dari majalah ternama hanya dengan mengambil beberapa foto. Menurutku, kamu harus memikirkannya kembali, karena reputasimu yang akan menjadi taruhannya."
Kim Jong Ki ingin marah saat mendengar ucapan tersebut, tapi dia menelan kemarahannya dengan menjawab "Undangan ini tidak ada hubungannya dengan Chandelier Entertainment. Ini murni urusan bisnis pribadiku. Aku tidak akan menyebutkannya untuk saat ini, dan akan menunggu sampai pemotretan ini berakhir."
Kim Jong Ki tahu bahwa Kim Min Ho dan kepala editor baru saja memulai sebuah hubungan. Dia mungkin seorang fotografer terkenal di industri ini dan bisa mendapatkan banyak pekerjaan, tapi dia masih seorang fotografer di bawah naungan Chandelier Entertainment. Dia tidak ingin menyinggung perasaan kepala editor, karena mereka bekerja untuk majalah yang sama.
Setelah Kim Jong Ki berbicara seperti itu, Kim Min Ho tidak lagi melanjutkan ucapannya.
Jasmine tidak peduli dengan ucapan Kim Min Ho. Pria itu terlalu naif.
'Dia berpikir, dengan menjadi kekasih kepala editor Chandelier Entertainment seluruh dunia mode memihak padanya? Ckck, anak muda yang sangat memprihatinkan!' ucap Jasmine Kim dalam hati.
Perempuan muda yang cantik itu, bersiap meninggalkan tempat pemotretan, tetapi baru berjalan beberapa langkah terdengar sebuah suara yang menghentikannya, "Hei, gadis cantik. Bisa tolong tunggu sebentar dan biarkan aku mengambil beberapa foto lagi?"
Jasmine berhenti sejenak sambil menurunkan kaki kanan yang sudah terangkat sedikit dan membalik badan untuk melihat ke samping. Saat ini, ia melihat lensa Pentax SMC kualitas tinggi menyorot tubuhnya dan terdapat wajah tua di belakang lensa. Pria tua itu berpakaian cerah dan modis, tetapi terlihat berusia enam puluh satu tahun.
Ada beberapa bunyi 'klik … Klik' dari kamera. Jasmine sedikit terkejut dan tidak memberikan respon saat terdengar sebuah teriakan, "Anda adalah Master Lee!"
Yang lainnya tidak lagi memperhatikan Jasmine Kim. Mengesampingkan model indah itu, bahkan Kim Jong Ki dan dua fotografer lainnya dengan bersemangat berlari menuju seseorang yang dipanggil 'Master Lee'.
Seo Joon memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Jasmine Kim dan berkata, "Jasmine, kamu melakukan pekerjaan dengan baik hari ini. Aku akan pergi untuk berbicara dengan Kim Jong Ki tentang undangan tersebut. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini." Seo Joon mengikuti garis pandang Jasmine dan bertanya sambil tersenyum, "Apakah kamu bertanya-tanya mengapa Master Lee datang ke sini?"
Jasmine yang tersadar dari lamunannya karena pertanyaan Yang Seo Joon, langsung menjawab, "Oppa, aku pikir ini sangat aneh."
Sejujurnya, dia tidak tahu siapa Master Lee.
Seo Joon melihat kebingungan di wajah Jasmine karena tidak mengerti maksud Master Lee. Dia berusaha menjelaskan, "Aku mungkin tidak memiliki posisi tinggi di perusahaan, tapi aku masih memiliki sumber daya IMG Models. Aku tahu beberapa hal yang orang biasa tidak tahu. Pernahkah kamu bertanya-tanya, desain bagus dari pakaian yang kamu gunakan dibuat oleh seorang perancang busana yang berusia dua puluh tiga tahun. Kamu tahu, usia tersebut masih tergolong muda, tetapi hasil pakaiannya bisa dipakai untuk tema pemotretan majalah tingkat dua Korea Selatan!"
"Kenapa?" tanyanya.
Jasmine memang memikirkan itu sebelumnya. Tapi dia mengira perancang pakaian yang ia gunakan adalah pewaris generasi kedua dari keluarga kaya.
Seo Joon yang mendengar pertanyaan singkat anak didiknya langsung berseru pelan, "Kamu bertanya kenapa? Karena dia adalah putra fotografer terbaik Korea Selatan, Lee Soo Hyun!"