"Kenapa kalian lihat aku seperti itu?" tanya Malik sambil menatap kedua orang tuanya secara bergantian. Entah kenapa saat dia baru pulang dari Jogja bersama dengan Ghea, papa apalagi mamanya selalu saja menatapnya dengan tatapan yang Malik sulit artikan itu sebagai tatapan seperti apa.
"Nggak kok," kilah Hadi. Tapi Malik tentu saja tidak mudah percaya dengan apa yang papanya katakan. Dia terlanjur menaruh curiga atas apa yang kedua orang tuanya perlihatkan.
"Bohong!" putus Malik secara telak dan Hadi pun tahu kalau untuk membuat Malik percaya dengan semua yang dia katakan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
"Aku ini bukan anak kecil yang bisa kalian bohongi. Aku tahu kalau ada yang sedang kalian sembunyikan dari aku 'kan?" Hadi hanya menghela napasnya dengan sangat berat kala mendengar Malik tetap kukuh untuk mengajaknya berdebat. Malik memang tidak pernah membuat semua ini menjadi mudah dia terima.