Ghea hanya mengangguk saat mendengar apa yang dikatakan oleh Malik. "Iya, Mas. Aku siap!"
Malik kembali mencium seluruh lekuk tubuh Ghea. Tak ada satu pun yang luput dari sapuan bibirnya.
"Mas ... kamu siap memberikan perjakamu untukku?" tanya Ghea dengan menatap Malik sangat lekat. Iya apa pun yang berhubungan dengan Malik dan Ghea akan selalu di luar nalar.
"Aku memang menjaganya dan akan aku persembahkan untukmu, Sayang." Kali ini Ghea yang tampak agresif, dia mengubah posisi sehingga kini tubuh Maliklah yang berada di bawah kungkungannya.
"Maka kalau begitu aku yang akan memuaskanmu," ucap Ghea dengan sungguh.
Ghea meraup kedua bibir milik Malik dengan sangat buasnya, seolah-olah itu adalah sumber kehidupan yang tidak mungkin untuk dia tolak.
Setelah puas menginvasi rongga mulut Malik kali ini giliran leher jenjang dari lelaki itu yang menjadi sasaran kebuasan dari seorang Ghea Laurensia.