"Nak Malik?!" Saat Malik sedang berpikir keras saat itu juga dia bisa mendengar dengan sangat jelas kalau ada yang sedang menyerukan namanya dengan sangat jelas. Ditambah lagi hanya dia dan orang itu di sini, jadi bisa dipastikan kalau dialah yang sedang dipanggil saat ini.
Malik membawa kedua titik atensinya pada arah suara dan di sana ada seorang pria berusia paruh baya yang pun sedang melirik ke arahnya dengan senyum renjana di kedua bibir ranumnya saat ini. Malik butuh jeda yang sedikit lebih lama untuk dia mengenal sangat siapa pria yang saat ini berhadapan dengan dirinya.
Sampai pada akhirnya kedua manik mata milik Malik seperti ingin melompat keluar dari tempatnya saat ini juga. Sekarang Malik kenal lelaki tersebut.