"Sayang?!" Ghea terlonjak kaget saat menyadari kalau saat ini ada yang sedang menyerukan namanya dan sudah jelas itu adalah sang suami, lelaki yang paling bertanggung jawab atas dirinya siapa lagi kalau bukan Haris Setiawan.
"Mas Haris," ucap Ghea dengan kedua pangkal bahunya yang merosot turun tanpa permisi terlebih dahulu.
"Kok mukanya begitu sih?" tanya Haris penuh selidik. Dia mengenal Ghea tidak sehari dua hari, tidak terhitung lagi sudah berapa banyak purna yang dia habiskan bersama dengan wanita yang telah sah menjadi istrinya baik di mata hukum dan juga negara.
Haris cukup peka mana Ghea yang sedang baik-baik saja dan juga mana Ghea yang sedang jauh dari kata itu.
"Kamu datangnya kok dadakan sih? Buat kaget aku juga," ucap Ghea melancarkan protesnya. Tapi Haris tetap saja bersikukuh kalau apa yang Ghea katakan itu bukanlah hal yang sebenarnya sedang terjadi. Ada hal yang Ghea sembunyikan, tapi Haris tidak tahu hal itu apa.