"Samudra nggak ada yang salah kok di sini, apa pun tentang perasaan kamu yang punya kendali itu hanya kamu. Papa dan juga mama hanya bisa berdoa apa pun yang terjadi ke depannya semoga kebaikan selalu mengiringinya. Bukan hanya Samudra, tapi untuk kalian berdua juga," kata Adrian sambil membawa kedua manik matanya ke arah Banyu dan juga Felicia.
Apa yang menjadi jawabannya Adrian pun rasanya sudah lebih dari cukup untuk membuat Samudra merasa kalau dirinya kini telah mendapatkan restu dari semesta dan segala isinya.
"Makasih, Pa, Ma." Adrian dan juga Fanya kompak untuk mengulum senyum renjana khas mereka untuk apa yang baru saja dikatakan oleh putra sulung mereka, Samudra Adiwangsa Prawira.
Meskipun papa dan juga mamanya telah memberikan lampu hijau untuk hubungan Samudra dan Icha, tapi masih ada raut cemas yang terpatri dengan sangat jelas di setiap lekuk wajah milik sulung dai tiga bersaudara itu.