"Na … gue mau ngobrol bentar boleh?!" Bukan hanya Mona, tapi juga Fara pun ikut membawa kedua titik atensinya pada arah sumber suara itu. Tentu saja dari pintu kelas mereka ada Banyu di sana.
"Far, Banyu," gumam Mona dengan nada yang terdengar sangat pelan, tapi masih bisa untuk didengar dengan sangat baik oleh Fara saat ini. Tentu saja Fara paham atas apa yang terjadi saat ini dan terlambat untuk menyerah, baik Fara dan juga Banyu akan berjuang sekuat yang mereka bisa untuk membuat seorang Monalisa Awandana Setiawan.
"Iya tahu, mata gue masih berfungsi dengan baik kok," kata Fara menimpali apa yang dikatakan Mona beberapa saat yang lalu.
"Gue harus apa, Far?" tanya Mona yang mana pertanyaannya sudah lebih cepat untuk menjelaskan kalau hal ini terlalu mendadak untuk dirinya.
"Harus apa lo bilang? Hanya satu, Mona. Perjuangkan apa pun yang menyangkut tentang kebahagiaan lo," ucap Fara dengan nada yang penuh penekanan sebagai poin tegas untuk Mona.
