"Zan ... lo kenapa?" tanya Bina yang merasa kalau memang ada yang tidak beres dengan kekasihnya itu. Sifat cerewet dan tidak ingin diam yang selalu Faizan perlihatkan di depan Bina, kini itu semua tidak ada lagi. Hilang dan bagian terberatnya Bina sama sekali tidak tahu hilangnya ke mana. Sekuat apa pun Bina memutar otaknya, yang akan dia temui pada akhirnya hanyalah jalan buntu. Dia tidak bisa untuk menemukan jawaban dari ini semua seorang diri, harus ada campur tangan dari Faizan agar Bina tidak terus larut dalam ekspektasinya.
Bina tahu kalau kadang apa yang terjadi tidak berjalan sebagai mana yang kita harapkan. Itulah kenapa dalam setiap doa selalu ada kata semoga yang tersematkan.
"Lo ada masalah apa sih? Tumben banget lo nggak mau cerita ama gue." Bina kembali bersuara dan kali ini dia memberikan intonasi yang penuh dengan penekanan di setiap katanya.