Setelah mendapatkan izin dari Galih untuk menemui Akbar di rumahnya tanpa mau berbasa-basi untuk waktu yang lebih lama, Malik pun segera membawa dirinya ke rumah Akbar dan Suci dalam artian rumah pribadi mereka.
Dari Firma Hukum Mahendra ke rumah sang adik Malik hanya perlu menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Dan kini kereta besi milik Malik benar-benar terparkir sangat rapi di garasi rumah Akbar juga Suci.
"Rumah yang terlalu besar untuk dihuni empat orang saja. Seharusnya setelah ini Akbar harus lebih gencar membuat anak," gumam Malik dalam hatinya saat ini.
Dengan langkah yang sangat mantap akhirnya Malik pun membawa dirinya untuk masuk ke dalam rumah tentu saja melewati pintu utama. Bukan pintu belakang apalagi sampai jendela. Tidak, Malik tidak selancang itu.
Ting tong ....
Bel di dekat pintu utama berdering dengan sangat nyaringnya.
KREK!
