Suci, Galih, Kinanti, juga Afnan yang mendengar apa yang dikatakan oleh Malik barusan. Bahkan Akbar saja sampai memejamkan kedua manik matanya saat mendengarkan teriakan dari lelaki yang memiliki manik mata segelap obsidian itu.
"Kamu bercanda 'kan, Kak?" Firman memang memiliki kesan buruk dalam hidup Suci di masa lalu, tapi terlepas dari itu semua Suci tetap saja merasa kalau kabar ini bukanlah kabar yang baik untuk dia dengar.
"Ci ... jenazahnya sudah ada di depan kamu. Dan kamu masih mau anggap kalau kakak sedang bercanda?" Lidah milik Suci mendadak keluh saat mendengar apa yang dikatakan oleh Malik.
"Tapi kenapa kalian bawa Firman ke sini?" tanya Suci sambil menatap Akbar dan juga Malik secara bergantian.
"Sayang coba kamu tanyakan ada hubungan apa Firman dan Keluarga Megantara pada om Afnan!" Dengan sangat cepatnya kini titik atensi milik Suci berpaling hanya pada sang tuan rumah Afnan Megantara.
"Papanya Firman adalah sepupunya om, Ci!"
