Akbar hanya terdiam saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Malik. Akbar tidak punya pembelaan yang tepat untuk itu.
"Nggak gitu juga sih, Kak!" Pada akhirnya hanya itu yang bisa diucapkan oleh Akbar. Tatapan tajam yang Malik hunuskan padanya sudah lebih dari cukup untuk membuat dia merasa kehabisan kata-kata.
"Apa sih yang ada di kepalamu saat ini, Bar?" tanya Malik dengan sangat frustrasi. Ya kedatangan Akbar ke sini bukannya memberikan angin segar malah membuat dia justru jadi masuk angin.
"Bukan kakak 'kan malaikat penolong untuk Tari?" Sebenarnya ada keraguan yang menyelimuti diri Akbar saat dia berkata seperti itu pada Malik. Namun kalau ada orang lain yang harus Akbar curigai maka itu akan tertuju hanya pada lelaki yang memiliki manik mata gelap segelap obsidian itu, siapa lagi kalau bukan Malik Bagaskara.
"Hahaha ... Akbar, Akbar!" Sedangkan yang diserukan namanya itu hanya diam tanpa adanya pergerakan yang berarti.