Kini hanya ada Akbar dan juga Galih, di salah satu koridor rumah sakit yang mungkin itu bisa dikatakan sepi. Hanya ada mereka berdua saat ini. Galih mengunci pandangan milik Akbar dengan tatapan yang penuh intimidasi sehingga membuat Akbar tidak bisa untuk berkutik lebih lama lagi.
"Papi ada yang ingin ditanya 'kan?" Akbar tidak tahu setan dari arah mana yang saat ini sedang mengambil alih tubuhnya sehingga pertanyaan itu terlontar dari kedua bibir ranumnya saat ini.
"Tentang Tari, Bar." Hanya itu yang bisa dilontarkan oleh Galih dan Akbar pun seperti tidak ingin untuk memberikan desakan pada papa mertuanya untuk jujur saja tentang apa yang sedang terjadi.
Untungnya Galih cukup peka untuk mengartikan diamnya Akbar sebagai bentuk persetujuan agar Galih langsung saja menjelaskan tentang ini pada menantunya itu.
"Leukimia stadium lanjut."
DEG!