"Kalian lagi ngapain? Malah nongkrong di sini? Nggak ngerjakan skripsi?" tanya Zidan.
"Gue barusan selesai bimbingan. Nggak tahu yang lain tuh" jawab Sakti.
"Kalau gue sama Septa sudah sempro Dan. Nggak tahu tuh kalaU Karjok dan Ganden"
"Gimana lo berdua?" tanya Zidan pada Karjok dan Ganden.
"Tenang aja Dan. Kita berdua bakalan selesai tepat waktu kok. Iya nggak Jok?" kata Ganden. Karjok menimpali dengan anggukan mantapnya.
"Lo kapan pulang Dan?" tanya Sakti.
"Barusan. Tadi pagi baru aja sampai di bandara. Langsung kesini" jawab Zidan santai. Ia menyesap kopi hitam kesukaannya.
"Cielah. Yang sudah nggak bisa nahan kangen nih" goda Ganden. Ia lalu mendapat toyoran dari Zidan membuat Ganden meringis kesakitan. Yang lain hanya terkekeh pelan melihat Ganden kesakitan.
"Gimana keadaan mama lo?". Kini giliran Vivi yang bertanya.
"Lumayan Vi. Sudah jauh lebih baik"
"Tante Ami juga ikut lo balik kesini?" tanya Vivi lagi. Yang lain termasuk Senja hanya bisa mendengarkan dalam diam.