Zidan dan Senja sudah tiba di kampus. Karena tadi pagi mereka habis pindahan, maka mereka tidak mengikuti kelas pertama. Mereka berpisah di tempat parkir. Senja menuju fakultasnya sedangkan Zidan menuju warung pak Sabar. Di sana Sakti, Vivi, dan Karjok sudah menunggunya.
"Dan..." sapa Sakti.
"Lo tinggal dimana sekarang?" tanya Sakti sedikit prihatin dengan sahabatnya itu. Mereka bertiga sudah mendengar bahwa rumah dan aset pak Brata akan di sita pihak kepolisian. Mereka mengetahui kabar tersebut dari berita di televisi. Semakin hari, kasus yang menyeret nama pak Brata juga semakin berkembang. Ternyata kejahatan yang di lakukan oleh Rosa sudah sangat keterlaluan. Dan apesnya, pak Brata menerima atau bisa di katakan membantu menyimpan asetnya.
"GuMaka mau tidak mau, pak Brata juga terlibat di dalamnya.
Zidan tersenyum tipis lalu ia berkata, "Kalian tidak perlu khawatir. Aku sudah pindah dari sana" ucap Zidan pelan.
"Lo pindah kemana, Dan?" kali ini Karjok ikut menimpali.