"Kamu sudah yakin menerima tawaran tersebut? Kamu serius?"
"Saya serius, pak. Mmm...tapi saya tidak bisa jika harus tinggal di rumah anda" kata Zidan membuat pak Rendra terkejut.
"Kenapa?" tanya pak Rendra bingung.
"Saya hanya ingin bebas. Jika saya tinggal di kediaman anda, saya akan merasa tertekan" jawab Zidan jujur. Pak Rendra terkekeh mendengar jawaban dari Zidan.
"Lalu kamu akan tinggal dimana? Saya dengar rumah kalian juga akan segera di sita". Zidan membulatkan matanya tidak percaya.
"Hah? Maksud anda?"
"Pihak kepolisian akan menyita semua aset milik pak Brata untuk mengganti aset milik bu Rosa yang sudah di habiskan oleh papa kamu"
"Anda serius?" Zidan terkejut mendengar hal itu. Pak Rendra mengangguk. Zidan terlihat sangat frustasi dan putus asa sekarang. Padahal rumah itu adalah satu-satunya kenangan milik keluarganya. Semua kenangan masa kecilnya ada di sana. Ia tidak pernah membayangkan akan terjadi masalah seperti ini.