Di tempat lain, Vivi juga susah tidur. Badannya sudah di ranjang. Namun pikirannya masih berjalan dan memutar di sepanjang Zidan. Kenapa ia sangat kepikiran dengan ucapan Zidan tadi yang belum belas kesungguhannya. Vivi menggeleng cepat berusaha melupakannya. Namun saat ia hendak memejamkan matanya sebuah notifikasi pesan masuk di ponselya.
Vivi mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kecil. Siapa malam-malam yang mengirimkan pesan padanya. Tidak biasanya. Vivi duduk sambil membuka kunci ponselnya. Saat layar ponsel itu terbuka, betapa terkejutnya Vivi saat melihat satu pesan dari Zidan. Laki-laki yang tengah menganggu pikirannya sejak tadi. bahkan Vivi sedang susah tidur juga gara-gara laki-laki ini. Vivi tidak tahu harus menjawab apa. cukup lama ia berkiri hingga sebuah ide muncul di pikirannya. Dengan cepat Vivi ketikkan sesuatu. Sambil menahan senyumnya sendiri.