"Lho, kok kamu di sini? Bukannya sama pak Fian di suruh pulang?" tanya Vivi yang kaget melihat Zidan ada di sana. Ia tadi mengira bahwa ruangan Zidan kosong, jadi ia ingin menggunakan mesin print yang ada di meja Zidan. Mesin cetak di ruangannya sedang bermasalah.
"Nggak enak kalau pulang duluan. Gue nggak mau di cap sebagai pegawai kesayangan Fian dan Feli". Vivi mencibir.
"Tapi memang kenyataannya seperti itu kan?"
"Owh ya, terus om Brata sama siapa? Beliau dimana sekarang?" tanya Vivi sedikit khawatir.
"Ada di bawah"
"Kamu ngapain datang ke ruanganku?" tanya Zidan mengalihkan pembicaraan.
"Mau pinjam mesin cetak sebentar, bisa?" tanya Vivi.
Zidan sedikit menggeser badannya, agar Vivi bisa menggunakan mesin cetaknya. Ia pun kembali mengerjakan tugasnya agar cepat selesai. Dan bisa segera pulang serta menemani papanya.
"Masih banyak?" tanya Vivi yang mencuri pandang pada layar laptop Zidan.