"Siapa?" tanya Fian. Zidan yang tahu arah pertanyaan Fian langsung mengenalkan sang papa pada atasannya itu.
"Lho, ini pak Brata? Serius?" tanya Fian ulang karena ia tidak mengenali pak Brata karena semakin kurus itu. Dulu pak Brata tinggi besar dan badannya tegap. Kini terlihat jauh lebih kurus.
"Iya saya, pak Brata, papanya Zidan. Bagaimana kabarnya, Fian? Lama tidak bertemu" kata pak Brata sambil menyambut uluran tangan Fian.
"Kabar baik pak. Alhamdulillah. Pak Brata sendiri?"
"Saya juga baik. Terima kasih banyak sudah menerima Zidan di sini"
"Iya pak sama-sama"
"Owh ya, kalian mau kemana?"
"Kita mau makan siang. Pak Fian mau gabung?" ucap pak Brata.
"Owh boleh. Kalau gitu saya panggil dulu istri saya. Kalian ke kantin dulu saja, nanti saya nyusul" jawab Fian.