Zidan tengah fokus dengan kerjaannya yang semakin hari semakin bertambah banyak. Fian benar-benar tidak membiarkannya mengangur barang sedetik pun. Bahkan ia tidak punya kesempatan untuk ke kamar kecil. Saat Zidan tengah sibuk itulah, pintunya di ketuk oleh seseorang dari luar. Tanpa membuka pintu tersebut, Zidan mempersilakan orang itu untuk masuk ke dalam.
"Silakan" katanya pelan. Tepat saat pintu terbuka, ia mendongak dan melihat sosok pria paru baya yang sudah sangat lama tidak ia lihat wajahnya. Beberapa detik Zidan terkesima saat melihat papanya. Pria pauh baya itu terlihat jauh lebih kurus dan terlihat sedikit tua. Cukup lama Zidan menyadarkan pikirannya.
"Zidan..." panggil pak Brata pada putranya itu. Zidan langsung mengerjapkan matanya berulang kali, kemudian ia berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati papanya.