Reno kembali melajukan mobilnya menuju ke kediamannya. Karena Senja sudah menunggunya dan istrinya itu sedang tidak enak badan. Sisa-sisa dan bekas air matanya mengering di ujung matanya.
Setelah hampir lima belas menit berkendara, akhirnya mobil Reno memasuki rumahnya. Rumahnya tampak sepi. Mungkin Senja sedang di dalam kamar. Setelah melepas sepatu dan kaos kakinya, Reno membuka pintu depan rumahnya dengan perlahan. Ia tidak ingin menganggu Senja jika saja gadis itu sudah tidur. Namun saat ia baru saja melangkahkan kakinya memasuki rumah dan menutup kembali pintu, tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.
"Mas Reno, udah sampai?" tanya Senja yang mengagetkan Reno. Laki-laki itu sampai berjingkat dan mengelus dadanya. Senja terkekeh pelan.
"Astaghfirullah, ngagetin aja kamu"
"Katanya sakit?" kata Reno sambil berjalan mendekat. Lalu ia tempelkan telapak tangannya pada dahi Senja. Kemudian gadis itu menarik tangan suaminya lalu ia salim.