Feli tengah di hadapkan oleh satu makhluk yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya membawa laptop dan beberapa berkas di tangannya. Seorang pria yang sejak ia masuk tadi uring-uringan dan mendumel tak jelas. Feli yang mendengarkan saja dari tadi ingin sekali menyumpel mulut Zidan. Untuk meredakan kekesalannya, akhirnya Feli berkirim dan saling berbalas pesan dengan Vivi. Gadis yang seharusnya membantu Zidan menyusun proposal.
"Kemana sih si Vivi?" tanya Feli yang merasa terganggu atas kehadiran Zidan yang tiba-tiba.