Mulai pagi sampai siang hari ini, Zidan di sibukkan dengan berkas-berkas yang perlu ia teliti dan pelajari. Bahkan ia sampai tidak sadar dengan waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Sampai suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangannya.
"Iya masuk" katanya dari dalam. Detik berikutnya Fian datang dengan senyum bangganya melihat Zidan yang tengah sibuk dan bekerja keras.
"Waktunya istirahat bro. Di lanjut nanti lagi"
"Yuk, makan siang dulu" ajak Fian.
"Nanti ajalah. Tinggal dikit ini. Nanggung" jawab Zidan tanpa menoleh dan masih fokus pada kerjaannya. Fian tertawa lebar.
"Aku bangga dan percaya sama dedikasimu, Dan tapi gue juga nggak mau karyawan gue sakit gara-gara telat makan"
"Sudah yuk di tinggal dulu kerjaannya" paksa Fian. Ia langsung menutup berkas yang sedang di baca oleh Zidan. Membuat laki-laki itu mau tidak mau mengikutinya.
"Makan dimana?" tanya Zidan.
"Di kantin lah. Lo belum tahu kan kantin di perusahaan gue ini?". Zidan menggeleng.