Seperti yang di minta oleh Fian tadi, Zidan datang ke ruangan atasannya itu tepat pukul sembilan pagi. Suara pintu terdengar saat Fian tengah memeriksa berkas-berkas laporan di atas mejanya.
"Silakan masuk" katanya singkat. Zidan masuk kemudian mengambil duduk di depan Fian.
"Pagi pak Fian" sapa Zidan dengan senyum kakunya. Fian juga terlihat canggung jika mereka formal seperti ini. Fian tertawa sendiri.
"Pagi"
"Ada apa pak Fian manggil saya ke sini?" tanya Zidan sopan.
"Biasa saja ngomongnya kalau nggak ada orang. Kalau hanya ada kita berdua jangan bicara seperti itu. Malah terdengar kaku dan canggung. Santai saja" kata Fian yang sedang mengambil beberapa berkas dari dalam almarinya. Zidan hanya mengangguk mengerti.