"Reno nggak tahu lagi harus apa pa. Reno nggak mau lihat Senja tersiksa"
"Reno ingin melihat Senja bahagia seperti sedia kala" ujar Reno serius.
"Reno. Papa nggak ingin mendengar hal ini lagi. Papa anggap, kamu nggak pernah bicara omong kosong seperti ini" sela dokter Adi lalu pergi meninggalkan Reno begitu saja.
"Tapi pa..." ucap Reno emncoba menghentikan papa mertuanya. Namun gagal. Dokter Adi tetap melanjutkan jalannya masuk ke dalam rumah. Reno mengusap wajahnya dengan kasar. Ia hembuskan nafas panjangnya sambil menatap Bilal yang juga sedang menatapnya.
"Astaghfirullah...maafkan ayah nak" ucapnya lembut pada Bilal. Sekali lagi, Reno mengusap kasar wajahnya. Bingung, pasti. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi cara untuk menjelaskan pada sang mertuanya. Berulang kali ia mencoba untuk bicara dan menjelaskan, namun papa mertuanya masih tetap sama dengan pendiriannya.