Reno berjalan ke sisi ranjang untuk menidurkan Bilal di sana. Setelah itu ia duduk di pinggiran tempat tidur sambil menatap nanar Senja di depannya. Ponselnya juga ada di atas meja rias di dekat Senja.
"Sen..." panggilnya pelan. Ia tautkan jari jemarinya. Menunduk dan sesekali melirik Senja. Gadis itu masih tidak menjawab panggilannya. Hanya tubuh dan pundak gadis itu yang bergetar. Menandakan tangisan gadis itu yang semakin keras.
"Senja..." panggil Reno sesekali lagi.
"Saya yakin Bilal pasti sedih jika lihat kamu seperti ini"
"Kamu tahu sendiri kan? Dia sangat perasa. Di sangat sensitif jika kamu sedang sedih seperti ini" kata Reno sangat lembut.
"Dan dia pasti sedih juga jika lihat kamu seperti ini" lanjut Reno yang kini membuat Senja mendongakkan wajahnya. Meski Senja membelakangi Reno, namun pria itu masih bisa melihat jelas bagaimana wajah Senja melalui kaca rias di depan gadis itu.