"Kamu kenapa?" tanya Reno pada Senja. Gadis itu, sejak bertemu dengan tamunya tadi, tidak banyak bicara dan lebih diam. Kado dengan bungkus kertas warna ungu muda itu juga belum ia buka, masih di atas meja. Senja masih betah memandang benda itu tanpa ingin ia sentuh.
"Sen...kamu kenapa?" tanya Reno lagi karena tidak mendapat jawaban. Pria itu mengambil kursi untuk ia letakkan tepat di depan Senja. Dan ia duduk di sana. Sedangkan Bilal sudah tenang kembali, dan ia sudah tidur di ranjang.
"Senja..." panggil Reno kini sambil menggoyangkan lengan gadis itu. Senja mengerjapkan matanya berulang kali sebelum ia sadar. Ia menatap Reno yang kini sudah di depannya.
"Kenapa mas?" tanyanya dengan pikiran dan tatapan kosong. Sekarang ini, pikiran dan hatinya sedang jauh memikirkan Zidan di sana.
Reno menghembuskan nafas panjangnya. Lalu ia menatap Senja yang kini sedang melamun lagi.