Sunyi kembali terasa di ruang ICU. Hanya terdengar suara alat-alat medis yang ada pada tubuh Cita. Semua orang terdiam. Terpaku dengan apa yang mereka lihat. Cita dengan susah payah berusaha bersuara.
"Dek..." katanya lemah.
"Kakak...tidak. Jangan bicara apapun" jawab Senja melepas genggaman tangan pak Reno. Ia usap dengan lembut pipi kakaknya.
"Sayang..." panggil Cita beralih menatap suaminya. Reno langsung menggenggam tangan istrinya itu.
"Jangan bicara apa-apa yaa" kata Reno lembut. Cita menggeleng lemah. Nafasnya terasa lebih berat dari sebelumnya. Ia tersenyum sedikit memaksa.
"Jaga putra kita yaa" kata Cita singkat.
"Pasti sayang. Kita akan menjaganya bersama-sama yaa" balas Reno dengan tatapan lembutnya. Ia usap punggung tangan istrinya dengan lembut. Cita menggeleng mendengar jawaban suaminya. Reno mengernyitkan dahi melihat respon sang istri.
"Tidak" katanya singkat seraya menggeleng lemah. Lalu Cita beralih menatap Senja.