Reno langsung berlari dari tempat parkir menuju ke ruang operasi. Nafasnya memburu, pikirannya sudah tidak bisa fokus. Wajahnya sangat khawatir dan cemas. Satu-satunya yang ia pikirkan adalah keselamatan Cita. Reno berhenti tepat di depan ruangan tersebut. Di sana sudah ada Senja, papa dan mama mertuanya. Tangisannya sudah turun sejak ia tiba di rumah sakit ini. Reno mendongak dan mengatur deru nafasnya. Papa mertuanya berdiri dari tempatnya duduk dan berdiri di samping Reno.
"Para dokter masih berusaha menyelamatkan anak kamu" ucap papa pelan. Reno sudah menangis. Air matanya sudah turun dengan begitu derasnya. Nafasnya terasa sesak mendengar penuturang sang papa mertua. Beberapa menit terjadi keheningan di sana. Tidak ada yang bisa bicara. Hanya terdengar isakan tangisan dari Senja dan mama Vera yang saling berpelukan menguatkan satu sama lain.
"Apa yang terjadi pada Cita? Bagaimana ini bisa terjadi?"