Hampir satu minggu lamanya, Senja di rawat di rumah sakit. Selama satu minggu itu pula pak Reno, Fian, dan Feli bergantian menjaganya. Sedangkan papa, mama dan kak Cita sudah kembali ke Yogyakarta kembali.
"Sudah sarapan? Mau sarapan apa?" tanya Fian yang sudah tiba sejak tiga puluh menit yang lalu. Senja mendongak, ia menatap sekilas Fian lalu beralih pada Feli yang berdiri di samping laki-laki itu. Senja tersenyum tipis, membuat Fian mengeryitkan keningnya.
"Kenapa?" tanyanya bingung.
"Kamu pagi-pagi sudah tanya aku sudah makan apa belum. Istrimu sudah kamu tanya juga atau belum?" tanya Senja balik sambil menahan senyumnya. Fian langsung menoleh pada Feli.
"Mau makan apa Fel?" tanya Fian. Senja terkekeh pelan.
"Kalian ini sudah menikah berapa lama sih? Kok masih kaku gitu. Nggak ada pekrembangan sama sekali nih Fian. Gimana sih" goda Senja pada dua sejoli. Fian mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Ia malu dan sedikit salah tingkah mendengar ucapan Senja.