"Nak Reno kalau mau istirahat, istirahat gih. Biar papa sama mama yang jaga adik. Nak Reno belum istirahat kan sejak kemarin" kata dokter Adi pada menantunya itu.
"Tidak usah pak. Sebentar lagi Reno juga mau ke bandara jemput Cita sama mama" jawab Reno sambil menatap sekilas jam tangannya.
"Owh iya sudah. Kalau gitu makan siang dulu sana gih"
"Nanti saja pa" tolak Reno.
"Ayolah, makan dulu. biar di antar mama yaa" kata dokter Adi membuat Reno membulatkan matanya.
"Tidak perlu pa. Reno bukan anak kecil" ucapnya seraya tertawa. Begitu juga dengan dokter Adi dan mama Vera.
"Iya sudah, kalau gitu. Reno makan dulu pa, ma" ujar Reno sembari berdiri dari kursinya.
Beberapa menit setelah Reno keluar dari ruangan Senja, terdengar dering ponsel milik gadis itu.
"Assalamualaikum nak Zidan. Bagaimana kabarnya?" jawab dokter Adi.
"Waalaikumsalam. Papa...."
"Alhamdulillah kabar baik, pa. Papa dan mama gimana kabarnya?" tanya Zidan balik.
"Alhamdulillah kabar baik nak"
