"Angkat teleponnya sekarang juga. Kalau kamu nggak mau buat Senja kecewa". Satu pesan dari pak Reno membuat Zidan termenung. Detik berikutnya ia mendengar ponselnya berdering. Namun ia masih belum mengusap tombol hijau itu. Zidan meletakkan ponselnya di atas ranjang, lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.
Pak Reno semakin terlihat kesal saat teleponnya tidak di angkat oleh Zidan. Nada sambung itu masih terus berbunyi sampai beberapa kali.
"Ada apa nih anak?" gumam pak Reno yang masih bisa di dengar oleh Senja dan orang tuanya. Terlihat raut kecewa dan sedih dari Senja.
"Sudah nak Reno" kata dokter Adi setengah berbisik pada pak Reno. Reno pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya. Sekian detik ia melirik Senja yang masih diam tanpa bersuara.
"Nanti sore kak Cita ke sini Sen. Kamu mau di bawain apa?" tanya pak Reno mencoba mengalihkan pembicaraan. Senja menoleh sekilas. Terlintas senyum tipis di wajahnya meski hanya sepersekian detik.