"Kamu jangan buta karena cinta ya Hel. Kamu juga harus bisa menerima kalau Reno sudah menikah. Harus terima kalau Reno sudah milik orang lain. Jangan terobsesi kayak gini kamu" teriak pak Gani menumpahkan segala unek-uneknya.
"Kita memang dekat sejak dulu Hel. Tapi itu dulu, sebelum ada kejadian waktu itu. Dan aku yakin, kamu masih ingat dengan jelas, kenapa kita bisa seperti sekarang"
"Itu semua juga karena ulahmu sendiri, Hel. Sikap terobsesimu dan cinta butamu sama Reno"
"Sekarang apa? Kamu mau mencelakai Senja begitu? Kenapa? Karena gadis itu dekat dengan Reno? Apa nasib Senja akan sama dengan Wendi dulu?"
"Huh, jawab aku Hel. Jawab. Jangan diam saja kamu!!"
Gani menatap tajam Rahel yang hanya diam di depannya.
"Kamu nggak tahu Gan. Kamu nggak tahu seberapa besar rasa sukaku sama Reno. Kamu nggak tahu. Dan kamu nggak berhak bicara seperti itu" ucap Rahel penuh penekanan. Gani menghembuskan nafas panjangnya. Ia tidak percaya Rahel bisa mengatakan hal itu.
