Selepas kepergian para orang tua, kini tinggal Fian dan Feli sendirian. Berdua lagi di kamar. Suasana canggung langsung menyelimuti mereka. Dan untungnya tidak berselang lama, datang seorang perawat membawakan sarapan untuk Feli.
"Terima kasih suster" kata Fian.
"Nanti setelah sarapan, jangan lupa obatnya di minum ya bu" seru sang perawat. Feli mengangguk sebagai jawaban.
"Kamu sarapan dulu. Habis itu di minum obatnya" ujar Fian menyiapkan sarapan yang sudah ada di nakas. Feli menatap lembut gerak gerik Fian dalam menyiapkan makanannya.
"Makasih Fi. Makasih sudah menemukanku" ujar Feli lirih. Ia menatap lurus ke depan. Sedangkan Fian sudah duduk di ranjang di depannya. Sambil meletakkan meja kecil untuk tempat makannya.
"Aku nggak bisa bayangin gimana jadinya kalau sampai kamu nggak berhasil menemukanku" lanjut Feli dengan tatapan kosong
"Aku pasti akan merasa bersalah seumur hidup jika tidak berhasil menemukanmu Fel. Maaf. Maafkan kesalahanku, meninggalkanmu di sana sendirian"