Mendengar teriakan Feli, membuat Fian terdiam beberapa saat. Ia menatap Feli dengan tajam.
"Kamu mau papa dan mamamu berpikiran yang macam-macam? Mereka akan datang kesini. Kamu mau buat mereka marah dan murka, huh? Kalau orang tuaku yang datang kesini, aku tidak akan serepot ini" kata Fian membuat Feli membulatkan matanya lebar-lebar.
Feli berdiri setelah ia cukup tenang. Ia menatap Fian yang sudah membalikkan badannya.
"Masuklah" perintah laki-laki itu. Feli berjalan dengan gontai. Gaun putih masih melekat di tubuhnya.
"Ganti bajumu"
"Tadi mama kesini bawakan bajumu" kata Fian. Feli menatap laki-laki yang kini menjadi suaminya itu. Fian sedang duduk di salah satu sofa dengan ponsel di tangannya. Ia sibuk menatap layar ponsel tanpa menoleh pada Feli. Setelan piyama bergantung di lemari hotel di kamar mereka. Feli berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya. Fian melirik sekilas pintu kamar mandi yang tertutup.