Mobil Reno baru saja keluar dari pekarangan rumahnya. Seperti biasa, sebelum ke kampus, ia mengantar Cita ke rumah sakit terlebih dahulu. Mereka saling diam dan tidak ada yang memulai pembicaraan. Reno sendiri tengah fokus menyetir. Ia menatap lurus ke depan. Berbeda dengan Reno, Cita sedang menatap ke luar jendela. Memandang jalanan kota yang mulai ramai oleh para pekerja. Terdengar helaan nafas dari Cita. Reno menoleh sekilas pada istrinya.
Cita tidak tahu jika sejak tadi, Reno memperhatikannya. Karena ia sendiri sedang melamun. Pikirannya masih menerawang jauh tentang perbincangan Reno dengan mertuanya di meja makan tadi. Tentang Rahel dan tentang kenaikan pangkat laki-laki ini. Tapi kenapa Reno tidak menceritakan hal ini kepadanya. Terdengar lagi hembusan nafas panjang dari Cita.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Reno pelan. Ia mengusap lembut tangan Cita yang ada di atas paha perempuan ini. Cita menoleh sebentar, lalu terlintas senyum tipis di wajahnya. Sambil menggeleng ia berkata.