"Ada apa dengan ekspresimu, pak Reno?" tanya profesor Akbar setelah tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya itu. Beliau menatap pak Reno dengan serius.
"Mmm...maksud kedatangan saya kesini untuk mempertanyakan hal itu pak. Jadi, kenapa saya tiba-tiba di tunjuk menjadi wakil dekan?". Profesor Akbar tersenyum sekilas. Lalu beliau mendongak dan mulai menjelaskan.
"Pak Rektor sendiri yang menunjuk kamu, pak Reno. Beliau mencari pengganti pak Jamal yang pindah tugas. Dan beliau tahu, hanya kamu yang cocok mengisi posisi itu" jelas profesor Akbar.
"Tapi saya keberatan, prof" ucap pak Reno singkat.
Profesor Akbar berhenti dan mendongak menatap Reno dalam.
"Kenapa?" tanya profesor Akbar tenang. Reno terdiam sejenak. Menyiapkan jawaban terbaik agar tidak menyakiti hati dekannya itu.
"Saya belum siap, prof. Anda tahu sendiri, saya juga sangat sibuk di rumah sakit" kata Reno pelan. Profesor Akbar terkekeh pelan.