Gani menoleh sebentar pada pintu yang tertutup lali berjalan pergi dari sana. Ia akan berusaha unutk menjelaskan lagi pada Reno sahabatnya itu agar bisa menerima kehadiran Rahel, sahabat mereka dulu. Dan melupakan kejadian di masa lalu yang membuat mereka renggang. Saat Gani hendak berbalik, sebuah suara menghentikannya. Ia membalikkan badan dan mendapati Senja tengah berdiri di sana.
"Pak Renonya ada, pak?" tanya Senja. Gani mengangguk sekilas. Lalu tanpa menjawab ia menunjuk arah pintu. Dan kemudian pergi.
Senja sedikit bingung melihat ekspresi pak Gani yang terlihat murung di depannya. Namun ia tidak memikirkan itu, karena sekarang ada hal yang lebih genting dan mendesak. Senja mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan.
