Ponselnya kembali berdering, saat ia berhenti tepat di lampu merah. Masih nomor yang sama. Fian mengerutkan dahinya. Ia mengangkat telefon itu.
"Halo"
"Bagus kalian yaa. Sudah bermain api di belakangku".
Fian semakin bingung dengan maksud perkataan orang ini.
"Maaf anda salah sambung" kata Fian cepat. Ia ingin mematikan sambungan telefonnya. Namun suara laki-laki itu menghentikannya sebelum telefon itu terputus.
"Aku Yuda. Pacar Feli" ujar Yuda singkat. Fian yang tahu siapa yang menghubunginya itu langsung menghela nafas panjang. Ia tadi sempat berpikir tidak akan berurusan dengan Yuda lagi setelah tiba di Jakarta. Namun sepertinya ia salah.
"Tahu nomorku dari mana?" tanya Fian to do point.
"Itu tidak penting"
"Yang terpenting sekarang, jauhi Feli atau gadis itu akan celaka" ancam Yuda dengan nada serius. Fian tidak menjawab beberapa detik. Ia memijat keningnya yang sedikit pusing, karena sejak pagi tadi ia belum istirahat sama sekali.