"Sen...". Panggil seseorang membuat Senja menoleh ke belakang. Ia mengamati orang tersebut. Dan saat orang itu berjalan semakin dekat ke arahnya, Senja baru sadar jika dia adalah Fian.
"Kenapa Fian kesini?" batinnya.
"Fian, kan? Kenapa kesini?" tanya Senja setelah Fian benar-benar berdiri di depannya. Fian tersenyum tipis ke arahnya.
"Aku sedang ada urusan sedikit di daerah sini. Owh ya, gimana kabarmu?" tanya Fian.
"Alhamdulillah baik. Kapan kamu sampai ke Yogyanya?" tanya Senja balik.
"Baru tadi malam. Owh ya, aku dengar Zidan sudah berangkat ke luar negeri. Apa benar?". Senja mengangguk pelan.
"Iya, dia sudah berangkat. Sudah dua harian ini"
"Owh gitu. Dia sudah menghubungimu?" tanya Fian membuat ekspresi Senja berubah murung.
Fian yang menyadari itu langsung merasa menyesal menanyakannya. Fian berdeham pelan, lalu menanyakan hal lain.
"Owh ya, rektorat di sebelah mana yaa?" tanyanya cepat.