"Owh ya, tadi nenek masak oseng mercon. Kalian coba yaa" kata nenek berjalan ke arah dapur. Senja mengikuti beliau dari belakang. Tiba-tiba saat melewati kamar tamu, Zidan menghadang jalannya.
"Kenapa?" tanya Senja bingung.
"Telfon dulu papa. Bilang kalau lagi di Semarang" kata Zidan lembut.
"Kamu aja yang telfon. Kan kamu yang ngajak kesini" jawab Senja santai. Ia berlalu dari hadapan Zidan dan membantu nenek menyiapkan makan malam untuk mereka. Zidan hanya mematung melihat kepergian Senja.
"Mandi dulu. bersih-bersih dulu sebelum makan, Sen" teriak Zidan mengingatkan dari arah kamar.
"Iya tahu" jawab Senja juga sambil berteriak dari arah dapur. Susana di dalam rumah nenek Sari yang semula sepi sunyi kini tampak sedikit ramai dengan kehadiran dua orang itu. Nenek juga tampak bahagia kedatangan cucu dan calon menantunya.
"Assalamualaikum, pa" salam Zidan setelah nada sambung terputus.
"Iya, waalaikumsalam. Ada apa nak?" tanya papa.