"Kita nikmati waktu kita yang tersisa ini" lanjut Zidan lalu membawa Senja masuk ke salah satu restoran yang ada di sana.
"Kenapa kesini?" tanya Senja bingung.
"Sudah diem aja" kata Zidan cepat. Zidan membawa Senja ke salah satu meja yang sudah di siapkan, sepertinya untuk mereka. Senja semakin bingung saat melihat sebuket mawar putih di atas meja.
"Ini buat kamu" seru Zidan sambil memberikan sebuket bunga untuk Senja.
"Tumben" seru Senja cepat. Ia menahan senyum karena di tatap oleh Zidan.
"Sekali-kali buat pacar kan nggak papa" jawab Zidan cepat. Ia menarik kursi untuk Senja.
"Silakan tuan putri" katanya sambil tersenyum.
"Makasi". Senja tersenyum manis. Setelah Senja duduk, ia bingung melihat Zidan yang malah berjalan ke depan. Bukannya duduk di kursi depannya, tunangannya itu malah berjalan ke arah panggung kecil yang memang ada di dalam resto tersebut.
"Mau kemana?" tanya Senja. Zidan terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke arahnya lagi.