Ia semakin tidak habis pikir, salah satu saat tangan dokter Reno berada di tengkuknya untuk menekan kepalanya.
"Aaiissshh....wanita macam apa kau ini, Citaa" pekik kak Cita di dalam hati. Dokter Reno hanya menekan dan menempelkan bibirnya pada kak Cita. Namun semakin lama, ia mulai menggerakkan bibirnya perlahan. Melumat pelan sambil mengusap tengkuk kak Cita. Kak Cita yang merasa malu mencoba melepas ciuman mereka.
Dokter Reno tersenyum simpul saat menatap wajah calon istrinya yang terlihat merona.
"Kenapa ini merah?" tanyanya pelan sambil mengusap pelan pipi kak Cita. Kak Cita yang mendapat perlakuan seperti itu, langsung menegang. Dengan cepat, ia berdiri dari kursinya.
"Ak...aku. Mandi dulu. Kamu tunggu sini" ucap kak Cita sedikit gagap. Ia tidak berani menatap mata dokter Reno yang sedang menatap tajam ke arahnya. Dokter Reno tertawa pelan melihat kak Cita yang sudah berlari menuju lantai dua.