Pagi harinya, Senja baru saja membuka pintu kamar hotelnya tepat saat pintu kamar yang berada di depannya juga terbuka.
"Pagi..." sapa orang itu membuat Senja terkejut.
"Zidan? Kok ada di sini?" tanya Senja bingung. Zidan hanya terkekeh pelan melihat wajah Senja yang kebingungan.
"Kamarku memang di sini. Nggak usah kaget kayak gitu" kata Zidan santai. Ia berjalan mendahului Senja.
"Yuk, sarapan" ajaknya tanpa menoleh ke belakang. Senja yang masih bengong hanya bisa mengikuti Zidan dari belakang.
"Kamu juga nginep di sini?" tanya Senja yang masih penasaran.
"Iya. Sejak datang ke Jakarta, aku sudah nginep di sini Sen" jawab Zidan pelan.
"Gimana, semalam nyenyak tidurnya?" tanya Zidan lagi. Senja mengangguk sebagai jawaban.
Mereka tiba di restoran hotel. Di salah satu meja di dekat kaca besar sudah ada pak Reno, pak Gani, dan Jovan. Senja dan Zidan langsung mengambil beberapa makanan untuk mereka masing-masing. Lalu mereka ikut bergabung dengan pak Reno.