"Jadi Fian berbohong?" tanya Senja polos. Zidan mengangguk sebagai jawaban. Senja telihat malu dan kesal bercampur menjadi satu. Ekspresinya terlihat lucu membuat Zidan gemas melihatnya.
"Kamu lucu kalau lagi khawatir kayak gini" katanya santai sambil mencoel pipi kiri Senja. Senja yang mendapat perlakuan kecil seperti itu, hanya bisa terdiam.
"Aku baik-baik saja. Aku sudah ada di sini sejak subuh tadi sebenarnya. Tapi aku belum mengabarimu. Maaf ya" kata Zidan pelan. Senja mengikuti Zidan duduk di sofa yang ada di kamar inap.
Mereka duduk saling berhadapan. Tidak ada yang memulai pembicaraan lagi. Hanya diam dan menikmati kesunyian. Zidan masih betah menatap gadis di depannya itu. Sedangkan Senja berusaha kuat untuk tidak menatap Zidan. Berulang kali ia memalingkan wajah saat pandangan mereka saling bertemu.
"Mm...gimana keadaan tante Ami sekarang?" tanya Senja mencoba mengalihkan kegugupannya. Zidan berdeham sebelum menjawab.