Gwen sudah rapi. Setelan blazer dan rok selutut semakin menambah pesonanya sebagai CEO muda. Clement mengambil jas dan membantu memakaikannya di tubuh Clement. "Terima kasih, istriku," ucap Clement sambil memperhatikan penampilannya di depan cermin.
"Itu nggak gratis." Gwen melingkarkan tangan di pinggang Clement sambil mendongakkan kepala. "Aku mau bayaran."
Clement tersenyum. Dia melihat bibir istrinya yang telah dipoles lipstick. "Jangan menggodaku, sayang! Kasihan lipstick kamu kalau harus diusir dari bibirmu."
"Tapi aku mau melakukannya. Aku akan menemui seorang direktur dari perusahaan besar. Aku butuh penyemangat."
Clement menahan tengkuk Gwen dan memberikan ciuman di bibir istrinya. "Aku yakin kamu bisa meyakinkan orang itu untuk kerja sama dengan perusahaanmu. Aku akan selalu mendukungmu."