Keizaro melihat wajah Maila dan menyeka air mat dari sana. "Makeup kamu sampai belepotan seperti ini. Aku nggak akan pergi ke mana-mana. Mana mungkin aku kabur dari pernikahan sendiri."
"Aku hanya takut kamu mengalami hal yang sama dengan Nick."
Keizaro mengusap kepala Maila yang sudah dirias dengan mahkota pengantin. "Tenanglah! aku nggak akan pergi ke mana-mana. Lebih baik aku antar kamu ke ruangan. Makeup kamu harus dibetulkan."
Keizaro merangkul bahu Maila dan mengantarnya ke ruangan persiapan. Dalam hati Keizaro merasa cemas. Calon istrinya berlari karena mencemaskannya. "Masuklah! kita akan bertemu lagi di altar."
Sebelum riasan di wajah Maila diperbaiki, Sherin pun memeluk putrinya. "Kejadian seperti itu nggak akan terulang lagi. Jangan takut, Nak."
"Iya, Ma. Aku hanya nggak bisa mengontrol emosiku saja. Aku takut Kei keluar dari gedung dan mengalami hal buruk seperti Nick."