Gwen duduk di atas ranjang. Sejak tadi dia memperhatikan ponselnya. Dia merindukan Clement dan Gideon tetapi Gwen harus memantapkan hati agar tidak menghubungi suaminya. Gwen mendengar ketukan pintu dan suara Maila. Gwen beranjak dari ranjang dan mengizinkan kakaknya masuk.
Maila meletakkan minuman dan makanan di atas meja. "Makanlah! Kamu lapar, kan?" Maila yakin adiknya belum mengisi perut dengan makanan. Mereka memiliki kebiasaan yang sama. Ketika mereka memiliki beban pikiran maka nafsu makan akan hilang begitu saja.
"Aku nggak lapar, Ai. Aku hanya mau sendiri saja."
"Pikiranmu yang membuat kamu nggak lapar. Frustrasi pun membutuhkan tenaga, Gwen. Kamu perlu makanan. Setidaknya tubuh kamu bisa kuat menahan beban yang ada di dalam pikiranmu. Aku nggak mau tahu. Pokoknya kamu harus menghabiskan makanan dan minumannya. Aku nggak akan mau bicara denganmu kalau kamu mogok makan."